-->

Bacaan Doa Amalan Tanda Malam Lailatul Qadar Lengkap Artinya

Bacaan Doa Amalan Tanda Malam Lailatul Qadar Lengkap Artinya - Lailatul qadar adalah malam bersejarah karena merupakan malam keutamaan bagi umat islam dan memiliki peristiwa penting yang terjadi pada malam itu serta ada tanda-tanda atau ciri-ciri yang bisa kita fahami lalu bacaan apa yang harus kita amalkan pada malam itu.

Menurut para hamba-hamba Alloh yang telah mendapatkan lailatul qadar dan tanda-tanda lailatul qadar itu memang sering terjadi pada bulan suci ramadhan terutama pada tanggal ganjil sesudah tanggal 20 ramadhan sampai malam ter akhir bulan suci ramadhan, maka dengan hal seperti itu kita sebagai ummat Islam yang ingin mendapatkan malam kemuliaan itu (lailatul Qadar) harus bersiap-siap pada tanggal-tanggal yang sudah di tentukan tadi.

Dengan Kemuliaannya dan keistimewaan malam itu bilamana orang mendapatkannya itu sudah pasti mendapatkan kehidupan yang sangat bahagia dunia maupun akherat, mungkin banyak orang bertanya-tanya seperti doa lailatul qadar apa dan kapan diturunkanny alailatul qadar itu? Untuk jawaban lebih jelasnya bisa Anda semua simak pada artikel kami ini, karena pada artikel yang kami buat ini adlah membahas tentang Keutamaan Lailatul Qadar Dan Amalannya sesuai dengan yang dianjurkan oleh Rosululloh SAw seperti di bawah ini:

Bacaan Doa Amalan Tanda Malam Lailatul Qadar Lengkap Artinya

DEFINISI LAILATUL QADAR
Definisi laelatul qadar bisa anda kaji dalam kitab insan kamil adalah; malam yang di tentukan bagi para salikin untuk di tajallikan pada tajalli yang telah di tentukan oleh Alloh SWT.

Salikin adalah para sufi yang pencarian makrifatnya menggunakan teori dari bawah ke atas. Artinya fenomena alam digunakan sebagai bukti adanya nama-nama Allah. Selanjutnya nama-nama Allah digunakan sebagai petunjuk adanya sifat-sitat Allah dan dengan sifat-sifat Allah dianggap sebagai bukti keberadaan Zat Allah.

Tajalli secara etimologi berarti pernyataan atau penampakan. Tajalli secara terminologi adalah terbukanya tabir yang menghalangi hamba dengan-Nya sehingga hamba menyaksikan tanda-tanda kekuasaan dan keagungan-Nya. Istilah lain yang memiliki kedekatan arti dengan tajalli adalah ma’rifah, mukasyafah, dan musyahadah. Semua itu menunjuk pada keadaan di mana terbuka tabir (kasful-hijab) yang menghalangi hamba dengan Allah SWT.

Ahli tasawuf berkata bahwa tasawuf tidak lain adalah menjalani takhalli, tahalli, dan tajalli. Jadi para akhli sufi dalam menjalankan ibadahnya menuju Alloh dengan cara memakai  jalan takhalli, tahalli, dan tajalli. Mengosongkan jiwa dari sifat buruk, menghiasi jiwa dengan sifat yang baik dengan tujuan untuk menyaksikan dengan penglihatan hati bahwa sesungguhnya tuhan itu tidak ada, hanya Allah SWT yang Ada, “Tidak ada tuhan (lâ ilâha) selain (illâ) Allah SWT dan Muhammad bin Abdullah adalah hamba, utusan, dan kekasih-Nya.”

Itulah pengertian dari pada malam lailatul qadar, maka pantaslah orang yang mendapatka laelatul qadar ibadah satu saat aja mampuh mengimbangi seribu bulan ibadahnya orang yang tidak mendapatkan laelatul qadar, karena orang tersebut telah wusul (nyampai)  ruhaninya kepada Alloh SWT(ma'rifat)

DALIL DASAR LAILATUL QADAR
Firman Alloh yang berbunyi;

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥

1. Innaa anzalnaahu fii laylatil qadr
2. Wamaa adraaka maa laylatu lqadr
3. Iaylatu lqadri khayrun min lfi syahr
4. Tanazzalul malaaikatu warruuhu fiihaa biidzni rabbihim min kulli amr
5. Salaamun hiya hattaa mathla'il fajr

“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Quran) itu pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin RABB-nya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Sebab turunnya surat al-Qadqr.

Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali, diceritakan bahwa Rasulullah saw. berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian Rasulullah bercerita tentang seorang bernama Sam'un Ghozi, beliau adalah keturunan Bani Israil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Sam'un Ghozi berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah SWT. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam'un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Israil. Akhirnya sang raja Israil mencari jalan untuk menundukkan Sam'un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam'un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita Sam'un Ghozi terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam'un berkata kepada isterinya, "Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku." Akhirnya Sam'un Ghozi diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja. Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja. Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Sam'un Ghozi berdoa kepada Allah SWT.

Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Allah. Do'a Sam'un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya. Kemudian nabi bersumpah kepada Allah SWT, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas Hidayah dari Allah SWT.

Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Sam'un Ghozi yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata : "Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam'un Ghozi. Sedangkan rata-rata usia umat rosul 60 th(720 bln) mana bisa mengimbangi pada perjuangan Sam'un Ghozi. Kemudian Rasulullah SAW, diam sejenak. Kemudian Malaikat Jibril AS datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Ramadhan ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

- QS Al-Dukhan 44: 3-5

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍأَمْرًا مِّنْ عِندِنَا إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ

Artinya: sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,

- QS Al-Baqarah 2:185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدىً لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
- QS Al-Thariq 86: 2-3

Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bersabda : “Barangsiapa yang bangun saat Lailatul Qadar lalu pas melihatnya, lalu sabda Rosululloh Sholallohu 'alaihi wa Salam : Dan orang tersebut beriman dan mengharap ridho ALLOH Subhaanahu wa Ta'ala maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Muslim, IV/147, hadits no. 1269)

Kita tidak perlu mengambil Asumsi sendiri dengan kapan malam lailatull itu datang, tapi percayalah bahwasannya dengan iman yang kuat, memiliki keyakinan dan Istiqomah untuk menghidupkan disetiap malam ramadhan, Namun, jika mengacu kepada Hadist HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878 Dari Aisyah ra : “Adalah Nabi SAW mencari Laylatul Qadar pada malam-malam witir di 10 hari terakhir.” (HR Bukhari, VII/145, hadits no. 1878) kemudian juga pada hadist kedua HR Bukhari,VII/147, hadits no. 1880 dengan rowi yang sama.

Dari Abdullah bin Unais ra, bersabda Nabi SAW : “Aku melihat Laylatul Qadar lalu aku dibuat lupa waktunya, dan ditampakkan padaku saat Shubuhnya aku sujud di tanah yang basah, lalu kata AbduLLAAH: Maka turun hujan atas kami pada malam 23, maka Nabi SAW shalat Shubuh bersama kami, lalu beliau SAW pulang dan nampak bekas air dan tanah di dahi dan hidung beliau SAW, lalu dikatakan: Maka AbduLLAAH bin Unais berkata tanggal 23 itulah Laylatul Qadar.” (HR Muslim, VI/80, hadits no. 1997)

Kemudian acuan ketiganya adalah hadist yang berbunyi: Berkata Ubay bin Ka’ab ra :“Demi ALLAH yg Tiada Ilah kecuali DIA, sungguh malam tersebut ada di bulan Ramadhan, aku berani bersumpah tentang itu dan demi ALLAH aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintah Nabi SAW untuk menghidupkannya yaitu malam 27 dan tanda-tandanya adalah Matahari bersinar di pagi harinya dengan cahaya putih tapi tidak menyilaukan.” (HR Muslim, IV/150, hadits no. 1272)

Bersabda Nabi SAW: “Lailatul Qadar itu pada malam 27 atau 29, sungguh Malaikat yang turun pada saat itu ke bumi lebih banyak dari jumlah batu kerikil.” (HR Thayalisi dlm Musnad-nya no. 2545; juga Ahmad II/519; dan Ibnu Khuzaimah dlm shahih-nya II/223) Intinya, hendaknya Istiqomah untuk menghidupkan malamnya, sebab siangnya dalam bulan ramadhan, tidurnya saja telah memiliki Ibadah, sebaliknya malamnya adalah untuk menghidupkannya. adalah merupakan rahasia Allah kapan Pastinya malam itu tiba, hanya yang diutamakan pada malam2 yang ganjil.

Dari Abu Hurairah ra Nabi SAW bersabda:“Barangsiapa menghidupkan malam Laylatul Qadar dengan iman dan mengharap ridho ALLAH SWT maka diampuni dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa berpuasa Ramadhan dalam Iman dan mengharap ridho ALLAH SWT maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari, VI/468, hadits no. 1768)

Pahala yang dijanjikan tetap akan didapatkan bagi orang yang beribadah di dalamnya walaupun dia tidak mengetahui kalau malam itu adalah Lailatul Qadr. Ini adalah pendapat Ath-Thabari, Al-Muhallab, Ibnul Arabi, dan sekelompok ulama lainnya. Yang kuat adalah pendapat yang kedua dan ini yang dikuatkan oleh Asy-Syaikh Ibnu Al-Utsaimin. Karena Nabi hanya bersabda, “Barangsiapa yang melakukan qiyamullail pada Lailatul Qadr karena iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Jadi syaratnya hanya iman dan mengharapkan pahala, beliau tidak mempersyaratkan orang itu harus tahu bahwa malam itu adalah Lailatul Qadr. [Lihat Al-Fath no. 2022, Subulus Salam: 4/192, dan Asy-Syarhul Mumti’: 6/497]

WAKTU MALAM LAILATUL QADAR
Waktu datangnya malam lailatul qadar adalah 10 (sepuluh) hari terakhir bulan Ramadan lebih spesifik lagi pada malam-malam ganjil bulan Ramadan yaitu tanggal 21, 23, 25, 27, 29. Hal ini berdasarkan sebuah hadits riwayat Bukhari Muslim:

تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان.

Artinya: Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan

TANDA-TANDA MALAM LAILATUL QADAR
Lalu, bagaimana tanda2 malam tersebut? Lailatul Qadar itu tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan dan tidak berangin, tidak juga terang dengan bintang-bintang, tanda di pagi harinya adalah Matahari terbit bercahaya lembut.” (HR As-Suyuthi dlm Jami’ Shaghir, di-shahih-kan oleh Albani dlm Shahihul Jami’, XX/175, no. 9603)

Laylatul Qadar itu bisa didapati dalam keadaan jaga maupun juga dalam mimpi yang benar: Dari Ibnu Umar ra: “Ada beberapa orang laki-laki sahabat Nabi SAW yang bermimpi melihat Laylatul Qadar pada 7 malam terakhir, maka sabda Nabi SAW : Aku juga melihat apa yang kalian mimpikan itu jatuhnya pada 7 malam terakhir, maka barangsiapa yang ingin mencarinya maka carilah pada 7 malam terakhir tersebut.” (HR Bukhari, VII/142, hadits no.1876)

Dari Aisyah ra : Wahai RasuluLLAAH, menurut pendapatmu jika aku tahu bahwa malam terjadinya Laylatul Qadar, maka doa apa yg paling baik kuucapkan? Sabda Nabi SAW : “Ucapkanlah olehmu, Ya ALLAH sesungguhnya ENGKAU adalah Maha Pemaaf, mencintai orang yang suka memaafkan, maka maafkanlah aku.” (HR Ahmad, Ibnu Majah & Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani dlm Al-Misykah, I/473 no. 2091)

KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QADAR
Seperti disebut dalam hadits di atas, ibadah pada malam lailatul qadar akan dimaafkan dosa-dosa di masa lalu. Yang dimaksud dosa masa lalu adalah dosa-dosa kecil. Sedang dosa-dosa besar harus melalui proses taubat nasuha.

BACAAN DAN DO'A PADA MALAM LAILATUL QADAR
Selain ibadah-ibadah yang disebut di atas Anda juga dapat berdoa apapun dengan bahasa sendiri. Ada juga bacaan-bacaan doa khusus tuntunan dari Nabi sebagai berikut:
DOA 1: MOHON AMPUN

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

DOA 2: MINTA REZEKI
اللهم إن كان رزقي في السماء فأنزله وإن كان في الأرض فأخرجه وإن كان بعيدا فقربه وإن كان قريبا فيسره وإن كان قليلا فكثره وإن كان كثيرا فبارك لي فيه

DOA 3:
اللهم إني أعوذ بك من الهم والحزن، والعجز والكسل، والجبن والبخل، وغلبة الدين وقهر الرجال

Nah itulah yang dapat kimi sampaikan mengenai Doa Dan Tanda Tanda Malam Lailatul Qadar Dan Amalannya Paling Lengkap, Begitu juga kami sajikan sejarah nuzulul qur'an, doa sholat dhuha, doa selamat, dan yang lainnya, maka lakukanlah amalan-amalan dimalam Ramadhan, Bayangkan, kebaikannya, kemuliaannya dan keutamaannya lebih dari keutamaan pahala 1000 bulan, yang jika dihitung, kurang lebih 83 tahun, sampaikah umur kita menuju setua itu? Semoga saja lebih dari itu, tapi banyak digunakan untuk melakukan Ibadah kepada Alloh subhannahu wa ta'ala, dengan lebih sering memilir tasbih diatas Hamparan sajadah, melantunkan Ayat-ayat Alloh, sedekah, jariyah dan sebagainya tanpa meninggalkan 5 waktu. Amiiin Yaa Rabb.

Advertisement